Banyak orang berpikir bahwa orang yang sehat adalah yang jarang sakit secara fisik. Namun perlu kita ketahui bahwa orang yang sehat adalah orang yang sehat dari kedua aspek yaitu jasmani dan rohaninya. Seperti yang dikatakan oleh pepatah latin “Mens Sana In Corpore Sano” yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tenteram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Apabila kesehatan mental seseorang terganggu, ia akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang dapat mengarah pada perilaku buruk. Ada berbagai contoh gangguan kesehatan mental seperti stress, depresi, gangguan kecemasan, bipolar, ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder), dan masih banyak lagi. Perlu kita sadari bahwa kesahatan mental menjadi sebuah kebutuhan yang harus selalu diperhatikan oleh masyarakat.
Menurut survey yang dilakukan oleh World Health Organization atau WHO, sekitar 20 persen anak-anak dan remaja di dunia mengalami gangguan dan permasalahan mental. Dan lebih dari 800.000 orang setiap tahunnya mati karena bunuh diri. Bunuh diri sendiri menjadi penyebab terbesar ke-2 kematian yang terjadi pada usia 15-29 tahun.
Dalam sebuah blog yang pernah saya baca, ada seseorang menceritakan pengalaman dan perjuangannya dalam menghadapi mental illness yang terjadi dalam dirinya dan mengatakan bahwa di Indonesia sendiri, gangguan kesehatan mental seringkali dinilai sebagai bentuk kurangnya iman atau kasus kerasukan setan. Masyarakat cenderung kurang atau bahkan tidak peduli dengan yang namanya mental illness atau mental health. Masyarakat masih beranggapan bahwa orang yang terkena gangguan mental atau mental illness dinilai sebagai orang yang tidak waras atau gila. Banyak orang takut harus menanggung hukuman sosial atau stigma yang diberikan masyarakat Indonesia kepada penderita gangguan mental karena beberapa orang menganggap pembicaraan tentang kesehatan mental sungguh memalukan atau tabu untuk dibicarakan. Sehingga kebanyakan penderita memilih tidak membeberkan masalah kejiwaan kepada keluarga terdekat.
Naura, seorang mahasiswi Universitas Indonesia jurusan Sastra Inggris, merupakan salah satu orang yang cukup aware tentang masalah ini. Ia menegaskan bahwa mental health itu sangat penting. Mengapa? Karena untuk menjalani aktivitas sehari-hari, dibutuhkan kesehatan baik dari fisik dan mental yang bagus. “Banyak orang yang akan berubah perilakunya ketika mereka moodnya memburuk, apalagi kalau tidak stabil mentalnya? Seperti itu gambaran besarnya. Terlebih lagi, kesehatan mental akan mempengaruhi cara kita berpikir dan bertingkah sampai ke hal yang paling kecil. Pekerjaan ringan seperti bangun dari tempat tidur pun tidak bisa dilakukan apabila sedang tidak stabil.”
Menurutnya, di zaman sekarang ini, masyarakat harus lebih peka dan aware terhadap mental health. Naura menjelaskan lebih rinci lagi, “Karena sekarang tekanan hidup, contohnya seperti kerja dan ujian, sudah makin membesar dan sudah lebih beragam dibandingkan beberapa dekade yang lalu. Hal hal seperti ini yang membahayakan orang yang rentan stabilitas kesehatan mentalnya. Ditambah lagi dengan penelitian psikologi terkait dengan kesehatan mental yang sudah semakin banyak, akan tidak etis rasanya untuk mengabaikan pentingnya kesehatan mental, bahkan untuk anak-anak.”
Banyak sekali penyebab kesehatan mental yang rentan, baik dari faktor internal maupun eksternal. Tercatat beberapa masalah kesehatan mental seperti skizofrenia dan dissociative personality disorder (DID) terjadi selain karena akibat masalah eksternal, juga terjadi karena ada kelainan pada otak seseorang. Penyebab eksternal juga tidak kalah penting. Contoh penyebab eksternal yang bisa mempengaruhi adalah lingkungan yang tidak bahagia di rumah maupun dalam lingkungan pertemanan. Kerap kali, gejala gangguan mental muncul tanpa disadari oleh penderita maupun lingkungan sekitarnya. Gejala gangguan kesehatan mental tak hanya cukup diamati secara kasat mata. Jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat, maka akan berakibat fatal pada kondisi psikologis seseorang.
Menurut Naura, satu-satunya hal yang bisa dilakukan apabila sudah mempunyai masalah kesehatan mental itu sendiri adalah dengan pergi ke psikolog. “Dengan pergi ke psikolog, nantinya mereka akan bisa mendapatkan diagnosa kesehatan mental mereka dan apa yang bisa dilakukan untuk membuat kondisi kesehatan mental mereka stabil,” kata Naura. Baginya sendiri, mental health problem di sini bukan suatu penyakit yang bisa sembuh begitu diobati, itu adalah sebuah kondisi. Apabila seseorang sudah mempunyai masalah mental, yang mereka bisa lakukan hanyalah mencari tahu bagaimana membuat keadaan mental mereka stabil.
Selain itu, dari diri kita pun dapat membantu sesama dengan cara yang sederhana. Dengan cukup bicara kalau ada masalah dan mendengarkan orang lain yang mencurahkan isi hati dan pikiran atau bebannya kepada kita. Dengan mendengarkan dan menjadi tempat yang nyaman bagi mereka saat ingin bercerita, kita dapat menyadari bahwa orang tersebut butuh bantuan. Hal ini merupakan salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk membantu orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan mental. Sama halnya dengan diri kita sendiri, jika kita merasa telah mengalami sebuah tekanan dari sisi psikologis kita atau merasa ada beban pikiran yang sangat berat, usahakan jangan ragu untuk bercerita.
Dengan mengerti bahwa menjaga kesehatan mental baik diri sendiri maupun orang lain adalah penting, di sinilah kita akan semakin memahami dan menghargai orang lain dengan segala kekurangan dan masalah di dalam dirinya. Dan juga akan semakin mengerti apa yang mereka rasakan dan apa yang bisa kita lakukan untuk membantunya. Karena masih banyak orang yang masih menganggap remeh sebuah masalah yang mengganggu pikiran dan bahkan mental seseorang, namun sesungguhnya hal ini menjadi perhatian khusus bagi kita semua.
Komentar
Posting Komentar